Minggu, 25 Juli 2010

Protocol2 pada Wide Area Network

Public Switched Telephone Network (PSTN)
Public Switched Telephone Network (PSTN) merupakan saluran koneksi langsung dari pengirim ke penerima melalui jaringan pengirim yang terdiri dari tembaga, fiber optic, satelit, fixed wireless, dan sirkuit mobile nirkabel. Jaringan tersebut memiliki lima komponen utama yang akan kemudian dijelaskan, yaitu :
1. Telepon
Pesawat telepon merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komersial dan perumahan dengan kantor pusat perusahaan telepon (Central Office/OC).
2. Network Access
Network access ditentukan oleh seberapa besar partisipan yang terdiri dari Regional Bell Operating Companies (RBOCs), Independent Local Exchange Carriers (IXCs), operator selular, dan Competitive Local Exchange Carriers (CLECs).
3. Central Offices (COs)
Fungsi utama dari kantor pusat adalah menyediakan koneksi dari pengguna akhir, baik berbasis perumahan maupun berbasis bisnis, dengan switched network. Dengan memahami berbagai perbedaan dan fungsi sirkuit, konsumer dapat dengan lebih mudah memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Trunks and Special Circuit
Trunk dan sirkuit khusus, terdiri dari :
4.1.Loop Start
Merupakan basis dari seluruh layanan bisnis kecil hingga menengah dan residensial yang tersedia saat ini.
4.2.Ground Start
Digunakan untuk mengkoneksi private automatic branch exchange (PABX atau PBX) dengan kantor pusat. Sirkuit ini diasosiasikan dengan bisnis menengah hingga besar.
4.3.Direct Inward Dial Trunks
Direct Inward Dial Trunks (DID) digunakan bersama dengan private automatic branch exchange (PABX) atau sistem hybrid lain yang lebih canggih pada masa kini.
4.4.E&M Trunks
E&M atau Ear and Mouth pada awalnya di desain untuk mengkoneksi private automatic branch exchange (PABX) dalam jumlah besar dalam area yang besar.
4.5.Centrex
Centrex lebih merupakan perpanjangan dari kantor pusat itu sendiri. Centrex memiliki karakteristik yang mirip dengan private automatic branch exchange (PABX), namun karakteristik tersebut berada dalam switch kantor pusat, bukan berada di perangkat keras yang ada di customer premises.
5. Customer Premise Equipment (CPE)
Customer Premise Equipment (CPE) merupakan bagian dari industri yang menjadi aktif setelah adanya Carterfone Act pada tahun 1968. Pasal tersebut mendesak sistem monopoli Bell sehingga timbul kompetisi dalam jaringan koneksi telepon pada premise kustomer. Pada mulanya, sistem bisnis telekomunikasi Bell yang berkembang memberikan pendapatan yang sangat besar pada perusahaan telepon. Carterfone Act mengubah lanskap dasar industri telekomunikasi pada masa itu dan pada akhirnya menghancurkan monopoli sistem Bell tersebut. Customer Premise Equipment (CPE) memiliki berbagai komponen yang menjadi lanskap dasar.
5.1.Private Automatic Branch Exchange (PABX)
Private Automatic Branch Exchange (PABX atau PBX) seperti yang telah disebutkan di atas memungkinkan koneksi antar stasiun. Private Automatic Branch Exchange (PABX) merupakan komputer khusus yang digunakan untuk mengkoneksi suara sesuai dengan tujuannya dan memungkinkan komunikasi antar stasiun. Dengan menggunakan Private Automatic Branch Exchange (PABX), rute sambungan komunikasi sudah ditentukan sehingga berbiaya lebih murah selain memungkinkan penggunaan sistem analog dan sistem digital sama baiknya.
5.2.Digital Key Systems and Hybrids
Pada sistem analog, diletakkan satu trunk pada setiap tombol pesawat telepon. Kini perkembangan sistem digital turut memasuki industri telepon. Sistem hybrid turut diadopsi kedalam industri telepon.
5.3.Voice Processing
Voice processing dapat didefinisikan di bawah dua sistem dasar, yaitu sebagai jasa layanan penjawab otomatis dan voice mail. Sistem ini memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan pesan meskipun penerima tidak ada ditempat pada saat itu. Sebagai contoh adalah voice mail yang kini mendapat pro dan kontra. Meskipun bermanfaat dan diminati seiring kesibukan manusia, seseorang justru dapat menghindar dari panggilan yang justru menyalahi esensi dari alat komunikasi tersebut. Dengan demikian arus informasi menjadi terganggu

Frame Relay


Frame relay merupakan protocol WAN yang mempunyai performance tinggi yang bisa memberikan koneksi jaringan WAN sampai 2,048 Mbps (dan bahkan bisa lebih tinggi) ke berbagai belahan dunia. Frame relay menggunakan circuit virtual untuk koneksi site-2 dan memberikan lebar pipa bandwidth berskala yang bisa dijamin (dengan menggunakan apa yang disebut sebagai CIR- committed information rate).

Berikut ini adalah fitur utama dari frame relay:
  • Frame relay memberikan deteksi error tapi tidak memberikan recovery error.
  • Frame relay memberikan transfer data sampai 1.54Mbs
  • Frame relay mempunyai ukuran paket yang bervariable (disebut frame)
  • Frame relay bisa dipakai sebagai koneksi backbone kepada jaringan LAN
  • Frame relay bisa dimplementasikan melalui berbagai macam koneksi sambungan (56K, T1, T3)
  • Frame relay beroperasi pada layer physical dan layer Data link pada model OSI
Gambaran berikut ini adalah konsep bagaimana data ditransmisikan melalui jaringan frame relay:
1. Router membuat koneksi ke switch frame relay baik langsung maupun lewat CSU/DSU
2. Jaringan Frame relay mensimulasikan suatu koneksi “selalu on” dengan PVC
3. Outer pengirim mulai mengirim data segera tanpa membentuk suatu sesi
4. Switch frame relay melaksanakan pemeriksaan error tapi tidak memperbaiki error tersebut.
5. Paket yang corrupt akan di jatuhkan tanpa notifikasi
6. Paket akan menjelajah melalu cloud frame relay tanpa adanya acknowledgement
7. Piranti pengirim dan penerima lah yang akan melakukan koreksi error
8. Switch frame relay akan mulai menjatukan paket jika kemapetan jalur mulai terbentuk
9. Kebanjiran atau kemampetan jaringanlah penyebab dari kehilangan paket secara umum pada jaringan frame relay
10. Paket akan dihilangkan berdasarkan informasi pada bit Discard Elligable (DE)
11. Switch frame relay mengirim notifikasi Backward explicit congestion notification (BECN) untuk mengisyaratkan menurunkan rate transfer data.
Frame relay addressing
Frame relay menggunakan Data-link Connection Identifier (DLCI) untuk setiap circuit virtual
1. Range DLCI ada antara 16 dan 1007
2. DLCI mewakili koneksi antara dua piranti frame relay
3. Penyedia layanan frame relay memerikan DLCI saat vitual circuit di setup
4. Setiap DLCI adalah unik pada jaringan local akan tetapi tidak pada jaringan WAN secara keseluruhan.
Local Management Interface (LMI)
LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang mengautomasikan banyak tugas-2 management frame relay. LMI bertanggungjawab untuk memanage koneksi dan melaporkan status koneksi.
1. Memelihara link antara router dan switch frame
2. Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga koneksi-2 pada jarinan
3. Enable dinamik DLCI assignment melalui support multicasting
4. Membuat DLCI berarti secara global untuk jaringan keseluruhan

Jaringan ISDN

Jaringan ISDN – Integrated Services Digital Network memberikan layanan Switched (dialed) WAN digital yang besaran bandwidth nya bisa dimulai dari 64 Kbps dan kelipatannya. Layanan ISDN ini tersebar dimana-2 diseluruh dunia, walaupun ada beberapa bagian daerah yang tidak terjangkau layanan ini. Alasan yang paling bisa diterima dalam pemakaian layanan ISDN (atau system dial lainnya) adalah kebutuhan kita mengirim / menerima data hanya pada rentang waktu tertentu saja, tidak full connection.
Dial-On-Demand Routing (DDR)
Dengan Dial-on-Demand Router, sebuah router dengan temporary dial-up link dapat mensimulasikan seakan-akan seperti koneksi WAN permanen dimana router hanya akan mengirim data kalau ada data yang harus dikirim, jika sudah tidak ada data yang dikirim dan atau jalur tidak lagi aktif selama perioda tertentu yang kita tentukan, maka router tersebut menutup link koneksi.
Dial-on-demand routing mengurangi waktu pemakaian line, sehingga mengurangi biaya pemakaian. Jadi koneksi WAN dengan metoda dial-up ini membutuhkan biaya lebih sedikit dibanding biaya koneksi WAN yang selalu “On”. Dial-on-Demand Routing ini cocok dipakai untuk koneksi WAN yang hanya periodic saja dibanding pemakaian koneksi WAN yang konstan.
Jika anda harus memutuskan memakai jaringan ISDN ini untuk company anda, rekomendasi berikut perlu dipertimbangkan:
1. Jaringan ISDN menawarkan koneksi yang cocok untuk bandwidth sampai 128 Kbps menggunakan BRI dan jika dibutuhkan sampai 2.048 Mbps menggunakan PRI.
2. Untuk konfigurasi router baru menggunakan jaringan ISDN:
a. Terminal Adapter (TA) tidak boleh digunakan.
b. Router dengan port native ISDN BRI atau PRI harus di gunakan.
c. Encapsulation PPP harus digunakan pada dial-uplink temporary yang memerlukan authenticasi. Koneksi SLIP harus dihindari.
d. PPP PAP atau CHAP harus digunakan untuk alasan keamanan koneksi dial ISDN PPP.
3. Untuk konfigurasi router baru menggunakan jaringan ISDN dengan PPP, CHAP haruslah digunakan untuk meningkatkan keamanan.
PPP protocol

PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN, adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:
1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
3. Tidak ada batas transmission rate
4. Keseimbangan load melalui multi-link
5. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
6. PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
7. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
8. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.
PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set layanan-2 yang melaksanakan setup link dan administrasi meliputi:
1. Yesting dan negosiasi Link
2. Kompresi
3. Authentication
4. Deteksi error
PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical synchronous dan asynckronous termasuk:
1. Serial asynchronous seperti dial-up
2. ISDN
3. Serial synchronous
4. HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:
1. Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
2. Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
3. Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25 dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.
  • Anda perlu berlangganan untuk layanan X.25 ini yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membuat koneksi WAN.
  • X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.
  • X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket.
  • Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang berkualitas rendah.


ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN.
  • ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay.
  • Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit.
  • Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking.
  • Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic.
  • Bisa tansmit data secara simultan
Routing Information Protocol (RIP)

sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol(IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing . Pertama kali didefinisikan dalamRFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2(RFC 2453).

RIP adalah routing vektor jarak-protokol, yang mempekerjakan hop sebagai metrik routing. Palka down time adalah 180 detik. RIP mencegah routing loop dengan menerapkan batasan pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tempat tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15. Batas hop ini, bagaimanapun, juga membatasi ukuran jaringan yang dapat mendukung RIP. Sebuah hop 16 adalah dianggap jarak yang tak terbatas dan digunakan untuk mencela tidak dapat diakses, bisa dioperasi, atau rute yang tidak diinginkan dalam proses seleksi.


RIP mengimplementasikan split horizon, rute holddown keracunan dan mekanisme untuk mencegah informasi routing yang tidak benar dari yang disebarkan. Ini adalah beberapa fitur stabilitas RIP.
Dalam kebanyakan lingkungan jaringan saat ini, RIP bukanlah pilihan yang lebih disukai untuk routing sebagai waktu untuk menyatu dan skalabilitas miskin dibandingkan dengan EIGRP, OSPF, atau IS-IS (dua terakhir yang link-state routing protocol), dan batas hop parah membatasi ukuran jaringan itu dapat digunakan in Namun, mudah untuk mengkonfigurasi, karena RIP tidak memerlukan parameter pada sebuah router dalam protokol lain oposisi.
RIP dilaksanakan di atas User Datagram Protocol sebagai protokol transport. Ini adalah menugaskan dilindungi undang-undang nomor port 520.
Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.

Open Source Path First (OSPF)

Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.
OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan paket.
Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :
1. Hello packet ¦ untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga router OSPF.
2. Database Description (DBD) ¦ untuk mengecek singkronisasi database antar router.
3. Link-State Request (LSR) ¦ meminta spesifikasi link-state records antara router satu dengan yang lain.
4. Link-State Update (LSU) ¦ mengirimkan permintaan spesifikasi link-state records.
5. Link-State Acknowledgement (LSAck) ¦ menerima paket link-state.
Daftar pustaka:
http://hadiyudhitia.blogspot.com/2010/02/pstn-public-switched-telephone-network.html
http://www.sysneta.com/frame-relay
http://www.sysneta.com/jaringan-isdn
http://www.sysneta.com/ppp-protocol
http://www.sysneta.com/teknologi-wan
http://ahmadsutanto.wordpress.com/2009/02/05/garis-besar-wide-area-network-wan/
http://wapedia.mobi/id/Routing_Information_Protocol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar