Sabtu, 15 Januari 2011

Three-Layer Hierarchical Model Topology


A. Core layer
  • Bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas jarinagn yang sangat luas dan cepat.
  • Hanya memiliki tujuan untuk melakukan perpindahan traffic dengan secepat mungkin (kecepatan dan latency adalah faktor utama)
  • Kegagalan dalam layer ini dapat mempengaruhi semua traffic yang ada, maka di desain untuk tidak akan terjadi kegagalan sistem
  • Yang tidak boleh dilakukan:
  • Tidak menggunakan access lists, packet filtering, atau VLAN Routing.
  • Tidak mensupport workgroup access di sini
  • Tidak menambah (Router, dll), atau mengupgrade router yang dapat mengakibatkan kegagalan di sistem 
  • Yang harus dimiliki:
  • Di desain untuk keunggulan yang sangat tinggi (FDDI, Fast Ethernet dengan redundant links, atau ATM)
  • memiliki kecepatan tinggi dan low latency
  • menggunakan routing protocols dengan menghabiskan waktu yang cukup singkat atau sedikit
B. Distribution Layer
  • Bisa juga disebut workgroup layer, di sini terjadinya komunikasi antara core layer dengan access layer
  • Fungsi utamanya mencangkup routing, filtering, WAN access, dan menentukan bagaimana packet dapat mengacces core layer jika diperlukan
  • menentukan jalur yang paling bagus atau tercepat dan mengirim request ke core layer. Core layer akan dengan cepat mentransport request ke correct service.
  • Tempat dimana diimplementasikan policies/kebijakan network .
  • Distribution Layer Functions;
  • Access lists, packet filtering, queuing.
  • Kebijakan keamanan dan network seperti address translation dan firewalling
  • Mendistribusi ulang antara routing protocols termasuk static routing
  • Routing antara VLAN dan workgroup lain yang mensupport fungsi ini
  • Departmental atau workgroup access.
  • Mendefinisikan broadcast dan multicast domain
  • Semua media transitions harus dilakukan disini 

C. Access Layer
  • Mengcontrol local end user access ke internetwork resource
  • Bisa juga disebut desktop layer
  • Resoursce yang dibutuhkan oleh user harus ada di local network
  • Melanjutkan penggunaan lists dan filter
  • Membuat pemisahan collision domain
  • Teknologi seperti DDR dan switch Ethernet terlihat pada lapisan ini
  • Routing statis ada disini

Contoh:

Di dalam setiap layer terdapat perangkat router dan switch khusus, topologi diatas menggunakan perangkat-perangkat:

A. Core Layer Router
1. Cisco CRS-1 8-Slot Single-Shelf System
2. Cisco CRS-3 8-Slot Single-Shelf System

Cisco CRS memiliki maxswitching-capacity/system yang besar( lebih dari 320 Gbit/s) dan memiliki interface yang cukup banyak sampai banyak

B. Core Layer Switch
1. Cisco ME 3600X-24TS (copper)

Cisco ME 3600 memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk digunakan di core layer

C. Distribution Layer Router
1. Cisco ASR 1013 Router
2. Cisco ASR 1004 Router

Cisco ASR 1000 series memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk mengatur jalannya keamanan dan
mengatur lalu lintas jaringan

D. Distribution Layer Switch
1. Cisco Nexus 5010 Switch

Cisco Nexus memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk digunakan di distribute layer

E. Access Layer Switch
1. Cisco Catalyst 3750-X Series WS-C3750X-48T-L

Cisco Catalyst 3750-X Series WS-C3750X-48T-L memiliki kemampuan yang dapat dipercaya untuk digunakan di access layer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar